ARTIKEL : Antisipasi 'Heatwave', Arab Saudi Bikin Payung Raksasa
Oleh : Ajrul Muksinin
Gelombang panas adalah periode berkepanjangan cuaca yang terlalu panas, yang mungkin disertai kelembaban tinggi, terutama di negara-negara iklim samudra. Sementara definisi bervariasi, temperatur panas diukur relatif biasa di daerah tersebut. bahwa orang-orang dari iklim tersebut menganggap lebih panas dari cuaca normal, sementara dapat disebut gelombang panas bagi orang-orang yang berasal dari daerah yang lebih dingin.
Gelombang panas yang parah telah menyebabkan bencana kegagalan panen, ribuan kematian akibat hipertermia, dan pemadaman listrik yang meluas karena peningkatan penggunaan AC. Gelombang panas dianggap cuaca ekstrem, dan bahaya karena panas dan sinar matahari bisa membuat terlalu panas tubuh manusia.
Arab Saudi diketahui memiliki gurun panas yang ekstrem dan menyengat disiang hari dan suhu udara yang sangat dingin dimalam hari.dengan curah hujan tahunan hanya sekali yaitu pada bulan Mei hingga september. Sebagian Kawasan Arab Saudi memiliki suhu rata-rata 42°C | °F hingga 48°C |°F, antara bulan Juli dan Agustus bahkan lebih panas. Seperti Prakiraan cuaca Accuweather.com merilis akan ada peningkatan suhu dipertengahan bulan Agustus ini dari 45°C | °F hingga 48°C | °F.
Tahun ini gelombang panas atau heatwave melanda sejumlah negara termasuk Arab Saudi. Hal ini membuat para calon jemaah haji juga akan terkena imbas dari hantaman gelombang panas dengan suhu udara yang menyengat di atas kepala. Mengingat hal itu, pemerintah Arab Saudi pun menciptakan payung yang mereka namakan 'Payung Makkah'. Payung tersebut dinilai dapat memudahkan jemaah haji dalam kondisi udara yang panas saat ini. Payung tersebut diciptakan oleh Insinyur Saudi, Mohammed Hamid Sayegh.
Payung Makkah itu pun diklaim memberikan kemudahan peziarah karena memiliki Air Conditioner (AC) yang dapat membuat penggunanya merasa sejuk. Selain itu payung tersebut diciptakan juga dengan baterai sehingga peziarah dapat tetap terhidrasi selama panas yang menyengat selama 40 jam.
Dilansir dari laman The Islamic Information, warga asli Makkah itu mengaku diminta tolong oleh rekan seniornya untuk menciptakan benda dengan kreatif yang dapat membantu jamaah haji dalam menghadapi gelombang panas 2017.
Pengisian baterai untuk payung tersebut, kata Mohammed, menggunakan tenaga surya. Kegunaan baterai adalah untuk membuat AC payung tersebut tetap berjalan. Berat payung tersebut pun hanya 610 gram. Tujuan utama dari penjualan payung tersebut adalah jamaah yang berasal dari Asia dan Eropa. Mereka dinilai tidak terbiasa dengan panas Timur Tengah yang ekstrem. Meski demikian, payung tersebut baru dijual di China. Payung tersebut juga mendapat pujian dari Raja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Abdulaziz.
Tips terhindar dari 'Heatwave'
1. Payung pelindung
2. Kacamata Hitam
3. Memakai Krim/Lotion
4. Perbanyak Minum Air Putih
5. Hindari Kopi dan
6. Memakai pakaian yang nyaman
WELCOME GUYS..! THANKS FOR YOU VISITED MY BLOG,! GET INFORMATION ABOUT THE WORLD OF ISLAMIC REQUIRED AND USEFUL ARTICLE YOUR CREATE.
Jumat, 18 Agustus 2017
Selasa, 15 Agustus 2017
Islamic Study: GELOMBANG II JAMAAH HAJI 2017
GELOMBANG II JAMAAH HAJI 2017: FASE PEMBERANGKATAN GELOMBANG II JEMAAH HAJI Oleh : Ajrul Muksinin Berdasarkan Rincian RPH tahun 2017, Fase I Pemberangkatan Gelombang II...
GELOMBANG II JAMAAH HAJI 2017
FASE PEMBERANGKATAN GELOMBANG II JEMAAH HAJI
Oleh : Ajrul Muksinin
Berdasarkan Rincian RPH tahun 2017, Fase I Pemberangkatan Gelombang II tujuan Jeddah (15 hari) mulai tanggal 12 Agustus 2017 sampai dengan 26 Agustus 2017. Bahwa Fase pemberangkatan gelombang kedua ke Tanah Suci sudah dimulai.
Hal ini ditandai mendaratnya jemaah kloter 44 Embarkasi Surabaya (SUB 44) di Bandara King Abdul Azis International Airport (KAAIA) Jeddah. Sebanyak 450 jamaah haji Indonesia asal Malang yang tergabung dalam gelombang II asal Embarkasi Surabaya, pada hari Sabtu (12/8) pukul 07.45 WAS. Dengan disambut Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel. kata Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Jatim Achmad Faridul Ilmi.
Selanjutnya Seremoni digelar untuk menyambut para jamaah haji Indonesia tersebut di terminal kedatangan. Turut hadir Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, Direktur Muasassah Wilayah Asia Tenggara Mohammad Amin Hasan Indragiri, Konjen RI Jeddah Mohammad Hery Saripudin, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Sri Ilham Lubis, Ketua PPIH Ahmad Dumiyathi Bashori, Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat.
Berbeda dengan gelombang satu yang tiba di Madinah, jemaah gelombang kedua akan tiba di Jeddah, lalu diberangkatkan menuju Mekkah. Untuk gelombang II, para jemaah diminta agar sudah membersihkan badan dan mengenakan kain ihram," sesuai fatwa ulama Saudi dan MUI dan surat edaran yang dikeluarkan Kementerian Agama
Setiba dibandara PPIH akan membantu mempercepat proses adimistrasi dan keimigrasian, untuk kesiapan dokumen para jamaah. Sembari menunggu jamaah dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk beristirahat, mandi dan mengenakan ihram.
Selanjutnya nanti Petugas akan menunjukan arah menuju titik kumpul kepada jemaah yang baru tiba di Bandara KAAIA Jedda. Khusus lansia petugas sudah menyiapkan kendaraan golf/kursi roda untuk diangkut. nantinya jemaah akan diberangkatkan menuju Hotel menggunakan bus yang telah disiapkan.
Kepala Seksi Kedatangan dan Kepulangan Daker Mekkah Arian Oktavansyah menyebutkan Total ada 4.111 jemaah haji yang masuk dalam 10 kloter tiba di Makkah, sejak Rabu (17/8) malam nanti sampai dini hari WAS. dijadwalkan rombongan pertama yang tiba di Mekkah berasal dari embarkasi Padang (PDG 01). Mereka rencananya akan diberangkatkan dari Madinah pada pukul 16.30 WIB dan diperkirakan akan tiba di Makkah pada pukul 22.30 (WAS).
Seperti yang dilansir oleh. www. Weather.com temperatur suhu di Mekkah Arab Saudi, pada hari Rabu, pukul: 06.00, 16/08/2017. Cuaca Cerah disertai berawan secara berkala. yaitu mencapai 31°C | °F dengan intensitas Curah hujan: 0%, dan kelembaban Kelembaban: 70% serta Angin: 0 km/h, cuaca berawan dan relatif normal untuk para jamaah untuk melaksanakan aktifitas ibadah selanjutnya.
Oleh : Ajrul Muksinin
Berdasarkan Rincian RPH tahun 2017, Fase I Pemberangkatan Gelombang II tujuan Jeddah (15 hari) mulai tanggal 12 Agustus 2017 sampai dengan 26 Agustus 2017. Bahwa Fase pemberangkatan gelombang kedua ke Tanah Suci sudah dimulai.
Hal ini ditandai mendaratnya jemaah kloter 44 Embarkasi Surabaya (SUB 44) di Bandara King Abdul Azis International Airport (KAAIA) Jeddah. Sebanyak 450 jamaah haji Indonesia asal Malang yang tergabung dalam gelombang II asal Embarkasi Surabaya, pada hari Sabtu (12/8) pukul 07.45 WAS. Dengan disambut Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel. kata Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Jatim Achmad Faridul Ilmi.
Selanjutnya Seremoni digelar untuk menyambut para jamaah haji Indonesia tersebut di terminal kedatangan. Turut hadir Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, Direktur Muasassah Wilayah Asia Tenggara Mohammad Amin Hasan Indragiri, Konjen RI Jeddah Mohammad Hery Saripudin, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Sri Ilham Lubis, Ketua PPIH Ahmad Dumiyathi Bashori, Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat.
Berbeda dengan gelombang satu yang tiba di Madinah, jemaah gelombang kedua akan tiba di Jeddah, lalu diberangkatkan menuju Mekkah. Untuk gelombang II, para jemaah diminta agar sudah membersihkan badan dan mengenakan kain ihram," sesuai fatwa ulama Saudi dan MUI dan surat edaran yang dikeluarkan Kementerian Agama
Setiba dibandara PPIH akan membantu mempercepat proses adimistrasi dan keimigrasian, untuk kesiapan dokumen para jamaah. Sembari menunggu jamaah dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk beristirahat, mandi dan mengenakan ihram.
Selanjutnya nanti Petugas akan menunjukan arah menuju titik kumpul kepada jemaah yang baru tiba di Bandara KAAIA Jedda. Khusus lansia petugas sudah menyiapkan kendaraan golf/kursi roda untuk diangkut. nantinya jemaah akan diberangkatkan menuju Hotel menggunakan bus yang telah disiapkan.
Kepala Seksi Kedatangan dan Kepulangan Daker Mekkah Arian Oktavansyah menyebutkan Total ada 4.111 jemaah haji yang masuk dalam 10 kloter tiba di Makkah, sejak Rabu (17/8) malam nanti sampai dini hari WAS. dijadwalkan rombongan pertama yang tiba di Mekkah berasal dari embarkasi Padang (PDG 01). Mereka rencananya akan diberangkatkan dari Madinah pada pukul 16.30 WIB dan diperkirakan akan tiba di Makkah pada pukul 22.30 (WAS).
Seperti yang dilansir oleh. www. Weather.com temperatur suhu di Mekkah Arab Saudi, pada hari Rabu, pukul: 06.00, 16/08/2017. Cuaca Cerah disertai berawan secara berkala. yaitu mencapai 31°C | °F dengan intensitas Curah hujan: 0%, dan kelembaban Kelembaban: 70% serta Angin: 0 km/h, cuaca berawan dan relatif normal untuk para jamaah untuk melaksanakan aktifitas ibadah selanjutnya.
Senin, 14 Agustus 2017
WAHYU TERAKHIR DAN HAJI WADA' RASULULLAH.SAW
Ayat Terakhir & Perpisahan Rasulullah di Masa Haji Wada’
Oleh : Ajrul Muksinin
الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Maidah Ayat 3).
Haji Wada’ (Arab: حجةالوداع) atau Haji Perpisahan merupakan haji terakhir bagi Muhammad , nabi umat Islam, yang dilaksanakan pada tahun 10 Hijriyah (632 Masehi). Kaum muslim mematuhi setiap gerakan, tindakan, dan gerak-gerik Nabi Muhammad pada ketika itu, dan setiap perbuatan yang dilakukan olehnya menjadi contoh untuk selama-lamanya bagi muslim di seluruh dunia. Pada hari tersebut merupakan hari yang penting bagi umat Islam, setelah penaklukkan kota mekkah maka umat muslim dapat melaksanakan Ibadah haji dengan tenang.
Mutiara Khutbah Rasulullah dalam Haji Wada’
Salah satu khutbah haji paling masyhur yang disampaikan oleh Rasulullah adalah khutbah beliau di tengah lautan manusia yang tengah berhaji ketika mereka melalui hari-hari Tasyriq.
حَدِيثُ جَرِيرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ لِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ اسْتَنْصِتِ النَّاسَ ثُمَّ قَالَ لَا تَرْجِعُوا بَعْدِي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ
Diriwayatkan dari Jarir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda kepadaku sewaktu Haji Wada’ supaya menyuruh para manusia agar diam. Setelah orang-orang diam, beliau bersabda: Janganlah kamu kembali menjadi orang-orang kafir sepeninggalku dengan memukul-mukul leher di antara satu sama lain di kalangan kamu (HR Bukhari dan Muslim/ Muttafaq ‘alaih).
حَدِيثُ أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبٌ شَهْرُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ ثُمَّ قَالَ أَيُّ شَهْرٍ هَذَا قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ ذَا الْحِجَّةِ قُلْنَا بَلَى قَالَ فَأَيُّ بَلَدٍ هَذَا قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ الْبَلْدَةَ قُلْنَا بَلَى قَالَ فَأَيُّ يَوْمٍ هَذَا قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ يَوْمَ النَّحْرِ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ قَالَ مُحَمَّدٌ وَأَحْسِبُهُ قَالَ وَأَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا وَسَتَلْقَوْنَ رَبَّكُمْ فَيَسْأَلُكُمْ عَنْ أَعْمَالِكُمْ فَلَا تَرْجِعُنَّ بَعْدِي كُفَّارًا أَوْ ضُلَّالًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ أَلَا لِيُبَلِّغِ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ فَلَعَلَّ بَعْضَ مَنْ يُبَلِّغُهُ يَكُونُ أَوْعَى لَهُ مِنْ بَعْضِ مَنْ سَمِعَهُ ثُمَّ قَالَ أَلَا هَلْ بَلَّغْتُ
Diriwayatkan dari Abu Bakar As-Shiddiiq radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sesungguhnya beliau telah bersabda: Sesungguhnya zaman itu akan terus berlalu sebagaimana saat Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan. Empat di antaranya ialah bulan-bulan yang haram, tiga di antaranya berturut-turut, yaitu bulan Dzulqa’idah, Dzulhijjah dan Muharram. Bulan Rajab adalah bulan Mudhar (nama satu kabilah) yang terletak antara Jumadilakhir dan Sya’ban. Kemudian beliau bertanya: Bulan apakah ini? Kami menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.
Sejenak beliau hanya diam saja. Sehingga kami menyangka bahawa beliau akan menyebutnya dengan nama lain. Beliau bertanya: Bukankah ia bulan Dzulhijjah? Kami menjawab: Benar. Beliau bertanya lagi: Negeri apakah ini? Kami menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.Sejenak beliau hanya diam saja. Sehingga kami menyangka bahwa beliau akan menyebutnya dengan nama yang lain. Beliau bersabda: Bukankah ia negeri Baldah? Kami menjawab: Benar. Beliau bertanya: Hari apa kah ini?Kami menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.Sejenak beliau diam saja. Sehingga kami menyangka bahwa beliau akan menyebutnya dengan nama lain. Beliau s.a.w bersabda lagi: Tidakkah itu hari an-Nahr (hari raya qurban)?Kami menjawab: Benar, wahai Rasulullah.
Lalu beliau bersabda: Sesungguhnya darahmu, harta bendamu (kata Muhammad, aku menyangka beliau bersabda pula) dan kehormatanmu adalah haram/ dimuliakan-dilindungi atas dirimu, seperti haramnya/ mulianya-dilindunginya harimu yang sekarang ini, di negerimu ini dan di bulanmu ini. Kamu akan bertemu dengan Tuhanmu. Dia akan bertanya kepadamu mengenai semua amalan kamu. Maka selepasku nanti janganlah kamu kembali kepada kekufuran atau kesesatan, di mana kamu akan berkelahi antara satu sama lain. Ingat, hendaklah orang yang hadir pada saat ini mesti menyampaikan kepada orang yang tidak ada pada waktu ini. Boleh jadi sebahagian dari mereka yang mendengar dari mulut orang kedua lebih dapat menjaga daripada orang yang mendengarnya secara langsung. Kemudian beliau bersabda: Ingat, bukankah aku telah menyampaikannya? (HR Bukhari dan Muslim/ muttafaq ‘alaih).
عَنْ أَبِي نَضْرَةَ حَدَّثَنِي مَنْ سَمِعَ خُطْبَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي وَسَطِ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَلَا إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ أَلَا لَا فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى أَعْجَمِيٍّ وَلَا لِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّوَلَا لِأَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ وَلَا أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلَّا بِالتَّقْوَى أَبَلَّغْتُ قَالُوا بَلَّغَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ أَيُّ يَوْمٍ هَذَا قَالُوا يَوْمٌ حَرَامٌ ثُمَّ قَالَ أَيُّ شَهْرٍ هَذَا قَالُوا شَهْرٌ حَرَامٌ قَالَ ثُمَّ قَالَ أَيُّ بَلَدٍ هَذَا قَالُوا بَلَدٌ حَرَامٌ قَالَ فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ حَرَّمَ بَيْنَكُمْ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ قَالَ وَلَا أَدْرِي قَالَ أَوْ أَعْرَاضَكُمْ أَمْ لَا كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا أَبَلَّغْتُ قَالُوا بَلَّغَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِيُبَلِّغْ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ (رواه أحمد تعليق شعيب الأرنؤوط : إسناده صحيح )
Diriwayatkan dari Abi Nadhrah, telah menceritakan kepadaku orang yang mendengar khutbah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di tengah hari-hari tasyriq (yaitu khutbah wada’), maka beliau bersabda: Wahai para manusia, ingatlah sesungguhnya Tuhan kalian itu satu, dan bapak kalian itu satu. Ingatlah, tidak ada keutamaan bagi orang Arab atas orang ajam/ asing, dan tidak bagi orang ajam atas orang Arab, tidak bagi orang kulit merah atas kulit hitam, dan tidak bagi orang kulit hitam atas kulit merah kecuali dengan taqwa. Apakah sudah aku sampaikan?
Mereka menjawab, Rasulullah — shallallahu ‘alaihi wa sallam—telah sampaikan. Kemudian beliau berkata, hari apa ini? Mereka menjawab, hari haram / mulia. Kemudian beliau berkata, bulan apa ini? Mereka menjawab, bulan haram/ mulia. Kemudian dia berkata, negeri apa ini? Mereka menjawab, negeri haram/ mulia.
Beliau bersabda, maka sesungguhnya Allah sungguh telah mengharamkan di antara kamu sekalian darah-darah kamu sekalian dan harta-harta kamu sekalian – periwayat berkata, dan aku tidak tahu beliau berkata atau kehormatan-kehormatan kamu sekalian atau tidak— seperti haramnya (mulianya) hari kalian ini dalam bulan kalian ini dalam negeri kalian ini. Apakah telah aku sampaikan?
Mereka menjawab, telah Rasulullah — shallallahu ‘alaihi wa sallam—sampaikan.
Beliau bersabda, hendaknya orang yang menyaksikan menyampaikan kepada orang yang tidak hadir. (HR Ahmad, komentar Syu’aib Al-Arnauth sanadnya shahih).
Apabila Abu Bakar. ra. Mendengar keterangan Rasulullah. SAW tersebut, maka ia tidak dapat menahan kesedihannya maka ia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis. Abu Bakar. ra. Tidak henti-hentinya menangis, kisah tentang Abu Bakar.ra. yang menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain, maka berkumpulah para sahabat didepan rumah abu bakar. ra. Dan mereka menanyakan apa gerangan yang telah membuatnya menanggis.
Wahai Abu Bakar, Sepatutnya kamu merasa gembira sebab agama kita telah Sempurna”, mendengar pertanyaan dari para sahabat maka Abu Bakar. ra. Pun berkata: “Wahai para sahabatku, kamu sekalian tidak tahu apabila perkara tersebut telah disempurnakan maka selesai sudah tugas Rasulullah dan ia akan pergi meninggalkan umat ini, dengan turunnya ayat tersebut bahwa Rasulullah. SAW menunjukkan perpisahannya terhadap kita. Maka para sahabatpun semuanya pun menangis.
Itulah sekelumit kisah yang ada pada masa Haji wada’ Rasulullah. Banyak pelajaran serta hikmah yang dapat diambil dari pesan-pesan beliau terhadap umat muslim. Sebagai mukmin yang sejati maka kisah tersebut dapat kita temukan di Al-Hadist. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menambah keimanan kita terhadap Allah. Swt dan Rasul-Nya. Amin.
Sumber:
1. Wikipedia ensiklopedia bebas
2. Al-Quran WordIn
3. Al- Hadits Bulughul Maram © 1431 H/2010 M : Dani Hidayat - rabbany1981@gmail.com
Oleh : Ajrul Muksinin
الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Maidah Ayat 3).
Haji Wada’ (Arab: حجةالوداع) atau Haji Perpisahan merupakan haji terakhir bagi Muhammad , nabi umat Islam, yang dilaksanakan pada tahun 10 Hijriyah (632 Masehi). Kaum muslim mematuhi setiap gerakan, tindakan, dan gerak-gerik Nabi Muhammad pada ketika itu, dan setiap perbuatan yang dilakukan olehnya menjadi contoh untuk selama-lamanya bagi muslim di seluruh dunia. Pada hari tersebut merupakan hari yang penting bagi umat Islam, setelah penaklukkan kota mekkah maka umat muslim dapat melaksanakan Ibadah haji dengan tenang.
Mutiara Khutbah Rasulullah dalam Haji Wada’
Salah satu khutbah haji paling masyhur yang disampaikan oleh Rasulullah adalah khutbah beliau di tengah lautan manusia yang tengah berhaji ketika mereka melalui hari-hari Tasyriq.
حَدِيثُ جَرِيرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ لِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ اسْتَنْصِتِ النَّاسَ ثُمَّ قَالَ لَا تَرْجِعُوا بَعْدِي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ
Diriwayatkan dari Jarir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda kepadaku sewaktu Haji Wada’ supaya menyuruh para manusia agar diam. Setelah orang-orang diam, beliau bersabda: Janganlah kamu kembali menjadi orang-orang kafir sepeninggalku dengan memukul-mukul leher di antara satu sama lain di kalangan kamu (HR Bukhari dan Muslim/ Muttafaq ‘alaih).
حَدِيثُ أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبٌ شَهْرُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ ثُمَّ قَالَ أَيُّ شَهْرٍ هَذَا قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ ذَا الْحِجَّةِ قُلْنَا بَلَى قَالَ فَأَيُّ بَلَدٍ هَذَا قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ الْبَلْدَةَ قُلْنَا بَلَى قَالَ فَأَيُّ يَوْمٍ هَذَا قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ يَوْمَ النَّحْرِ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ قَالَ مُحَمَّدٌ وَأَحْسِبُهُ قَالَ وَأَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا وَسَتَلْقَوْنَ رَبَّكُمْ فَيَسْأَلُكُمْ عَنْ أَعْمَالِكُمْ فَلَا تَرْجِعُنَّ بَعْدِي كُفَّارًا أَوْ ضُلَّالًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ أَلَا لِيُبَلِّغِ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ فَلَعَلَّ بَعْضَ مَنْ يُبَلِّغُهُ يَكُونُ أَوْعَى لَهُ مِنْ بَعْضِ مَنْ سَمِعَهُ ثُمَّ قَالَ أَلَا هَلْ بَلَّغْتُ
Diriwayatkan dari Abu Bakar As-Shiddiiq radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sesungguhnya beliau telah bersabda: Sesungguhnya zaman itu akan terus berlalu sebagaimana saat Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan. Empat di antaranya ialah bulan-bulan yang haram, tiga di antaranya berturut-turut, yaitu bulan Dzulqa’idah, Dzulhijjah dan Muharram. Bulan Rajab adalah bulan Mudhar (nama satu kabilah) yang terletak antara Jumadilakhir dan Sya’ban. Kemudian beliau bertanya: Bulan apakah ini? Kami menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.
Sejenak beliau hanya diam saja. Sehingga kami menyangka bahawa beliau akan menyebutnya dengan nama lain. Beliau bertanya: Bukankah ia bulan Dzulhijjah? Kami menjawab: Benar. Beliau bertanya lagi: Negeri apakah ini? Kami menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.Sejenak beliau hanya diam saja. Sehingga kami menyangka bahwa beliau akan menyebutnya dengan nama yang lain. Beliau bersabda: Bukankah ia negeri Baldah? Kami menjawab: Benar. Beliau bertanya: Hari apa kah ini?Kami menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.Sejenak beliau diam saja. Sehingga kami menyangka bahwa beliau akan menyebutnya dengan nama lain. Beliau s.a.w bersabda lagi: Tidakkah itu hari an-Nahr (hari raya qurban)?Kami menjawab: Benar, wahai Rasulullah.
Lalu beliau bersabda: Sesungguhnya darahmu, harta bendamu (kata Muhammad, aku menyangka beliau bersabda pula) dan kehormatanmu adalah haram/ dimuliakan-dilindungi atas dirimu, seperti haramnya/ mulianya-dilindunginya harimu yang sekarang ini, di negerimu ini dan di bulanmu ini. Kamu akan bertemu dengan Tuhanmu. Dia akan bertanya kepadamu mengenai semua amalan kamu. Maka selepasku nanti janganlah kamu kembali kepada kekufuran atau kesesatan, di mana kamu akan berkelahi antara satu sama lain. Ingat, hendaklah orang yang hadir pada saat ini mesti menyampaikan kepada orang yang tidak ada pada waktu ini. Boleh jadi sebahagian dari mereka yang mendengar dari mulut orang kedua lebih dapat menjaga daripada orang yang mendengarnya secara langsung. Kemudian beliau bersabda: Ingat, bukankah aku telah menyampaikannya? (HR Bukhari dan Muslim/ muttafaq ‘alaih).
عَنْ أَبِي نَضْرَةَ حَدَّثَنِي مَنْ سَمِعَ خُطْبَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي وَسَطِ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَلَا إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ أَلَا لَا فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى أَعْجَمِيٍّ وَلَا لِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّوَلَا لِأَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ وَلَا أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلَّا بِالتَّقْوَى أَبَلَّغْتُ قَالُوا بَلَّغَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ أَيُّ يَوْمٍ هَذَا قَالُوا يَوْمٌ حَرَامٌ ثُمَّ قَالَ أَيُّ شَهْرٍ هَذَا قَالُوا شَهْرٌ حَرَامٌ قَالَ ثُمَّ قَالَ أَيُّ بَلَدٍ هَذَا قَالُوا بَلَدٌ حَرَامٌ قَالَ فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ حَرَّمَ بَيْنَكُمْ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ قَالَ وَلَا أَدْرِي قَالَ أَوْ أَعْرَاضَكُمْ أَمْ لَا كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا أَبَلَّغْتُ قَالُوا بَلَّغَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِيُبَلِّغْ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ (رواه أحمد تعليق شعيب الأرنؤوط : إسناده صحيح )
Diriwayatkan dari Abi Nadhrah, telah menceritakan kepadaku orang yang mendengar khutbah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di tengah hari-hari tasyriq (yaitu khutbah wada’), maka beliau bersabda: Wahai para manusia, ingatlah sesungguhnya Tuhan kalian itu satu, dan bapak kalian itu satu. Ingatlah, tidak ada keutamaan bagi orang Arab atas orang ajam/ asing, dan tidak bagi orang ajam atas orang Arab, tidak bagi orang kulit merah atas kulit hitam, dan tidak bagi orang kulit hitam atas kulit merah kecuali dengan taqwa. Apakah sudah aku sampaikan?
Mereka menjawab, Rasulullah — shallallahu ‘alaihi wa sallam—telah sampaikan. Kemudian beliau berkata, hari apa ini? Mereka menjawab, hari haram / mulia. Kemudian beliau berkata, bulan apa ini? Mereka menjawab, bulan haram/ mulia. Kemudian dia berkata, negeri apa ini? Mereka menjawab, negeri haram/ mulia.
Beliau bersabda, maka sesungguhnya Allah sungguh telah mengharamkan di antara kamu sekalian darah-darah kamu sekalian dan harta-harta kamu sekalian – periwayat berkata, dan aku tidak tahu beliau berkata atau kehormatan-kehormatan kamu sekalian atau tidak— seperti haramnya (mulianya) hari kalian ini dalam bulan kalian ini dalam negeri kalian ini. Apakah telah aku sampaikan?
Mereka menjawab, telah Rasulullah — shallallahu ‘alaihi wa sallam—sampaikan.
Beliau bersabda, hendaknya orang yang menyaksikan menyampaikan kepada orang yang tidak hadir. (HR Ahmad, komentar Syu’aib Al-Arnauth sanadnya shahih).
Apabila Abu Bakar. ra. Mendengar keterangan Rasulullah. SAW tersebut, maka ia tidak dapat menahan kesedihannya maka ia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis. Abu Bakar. ra. Tidak henti-hentinya menangis, kisah tentang Abu Bakar.ra. yang menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain, maka berkumpulah para sahabat didepan rumah abu bakar. ra. Dan mereka menanyakan apa gerangan yang telah membuatnya menanggis.
Wahai Abu Bakar, Sepatutnya kamu merasa gembira sebab agama kita telah Sempurna”, mendengar pertanyaan dari para sahabat maka Abu Bakar. ra. Pun berkata: “Wahai para sahabatku, kamu sekalian tidak tahu apabila perkara tersebut telah disempurnakan maka selesai sudah tugas Rasulullah dan ia akan pergi meninggalkan umat ini, dengan turunnya ayat tersebut bahwa Rasulullah. SAW menunjukkan perpisahannya terhadap kita. Maka para sahabatpun semuanya pun menangis.
Itulah sekelumit kisah yang ada pada masa Haji wada’ Rasulullah. Banyak pelajaran serta hikmah yang dapat diambil dari pesan-pesan beliau terhadap umat muslim. Sebagai mukmin yang sejati maka kisah tersebut dapat kita temukan di Al-Hadist. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menambah keimanan kita terhadap Allah. Swt dan Rasul-Nya. Amin.
Sumber:
1. Wikipedia ensiklopedia bebas
2. Al-Quran WordIn
3. Al- Hadits Bulughul Maram © 1431 H/2010 M : Dani Hidayat - rabbany1981@gmail.com
Kamis, 10 Agustus 2017
Informasi Haji 2017
Kesiapan dan keseriusan pemerintah serta pihak swasta dalam masa pemberangkatan haji tahun ini telah melalui tahapan yang pertama, bahwa hari ini merupakan akhir dari pemberangkatan kloter pertama dari tanah air menuju Madinah. Dari beberapa embarkasi yang ada di Indonesia: Jakarta, Medan, Surabaya, Solo, ujung pandang dan bekasi.
Sementara itu jamaah haji akan diangkut oleh Dua maskapai penerbangan ternama di dunia, yang telah disiapkan pemerintah Indonesia dan Arab Saudi yaitu Garuda Indonesia (GIA) dan Saudi Airlines (SV) yang akan menerbangkan jemaah haji tahun ini. Seperti tahun sebelumnya, pengangkutan calon jemaah haji ke Arab Saudi dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang I mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah dan pulang melalui Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAIA) Jeddah.
dirilis dari www.weather.com bahwa Tempetatur Suhu di Madinah Arab Saudi saat ini, hari ini Kamis pukul 08.00. WAS. Sebagian Besar Cerah dengan tingkat suhu 37 °C | °F , Curah hujan: 0% Kelembaban: 6%, Angin: 0 km/h. Dengan cuaca relatif normal.
Berdasarkan data yang dihimpun tentang masa pemberangkatan dan kedatangan jemaah haji gelombang satu ke Madinah. Bahwa tanggal 11 Agustus 2017 adalah masa akhir pemberangkatan gelombang pertama menuju madinah, Fase I Pemberangkatan yakni 30 hari: Gelombang I tujuan Madinah (15 hari) mulai tanggal 28 Juli 2017 sampai dengan 11 Agustus 2017. Sumber : Rincian RPH tahun 2017
Sepanjang hari Selasa kemarin data yang dihimpun dari website resmi haji.kemenag.go.id pada (08/08/2017) telah diterima sebanyak 6.427 jemaah haji yang tergabung di dalam 16 kloter. Selanjutnya dari total kedatangan jemaah haji di Arab Saudi melalui Madinah sebanyak 82.530 orang. Data tersebut diambil kemarin, Rabu (09/08/2017) pukul 08.41 WAS.
Sumber : Seksi Siskohat dan Pelayanan Kedatangan/Pemulangan Jamaah Haji
Sementara itu, sampai dengan kemarin Selasa (08/08/2017) malam, jumlah jemaah yang telah diberangkatkan dari Madinah ke Makkah saat ini telah mencapai 18.761 orang yang diangkut menggunakan 432 bus. Jumlah jemaah tersebut berasal dari 46 kloter dari berbagai embarkasi di Indonesia. Selama di Makkah jemaah akan menjalani berbagai ritual ibadah dari umrah wajib hingga puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setelah prosesi haji jemaah gelombang pertama akan dipulangkan ke tanah air melalui bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Sumber : https://haji.kemenag.go.id/v3/content/12-hari-kerja-ppih-terima-82530-jemaah.
Jurnalis : اجر المحسنين /(Ajrul Muhsinin)
Langganan:
Postingan (Atom)