Senin, 04 April 2016

APARAT HARUS TINDAK TEGAS; Curanmor dan Kekerasan di Wilayah Perbatasan


APARAT HARUS TINDAK TEGAS; Curanmor dan  Kekerasan di Wilayah Perbatasan.
Dengan sering maraknya aksi curanmor  atau pembegalan di daerah perbatasan wilayah di Provinsi Bengkulu  Curup-Lubuk Linggau (Sumatera selatan) yang sering terjadi,
KAMSRI mendesak kepada aparat keamanan untuk bertindak tegas dalam hal ini adalah POLDA Bengkulu dan KODIM  setempat untuk menuntaskan ketidak  stabilan keamanan yang sangat meresahkan masyarakat ini. Saat diwawancarai awak media minggu 3 April 2016 ketua umum Kesatuan Angkatan Muda Sriwijaya) DPW Bengkulu Sugeng, SP. Melalui Ketua Bidang Polhukam Ajrul Muksinin. S. Kom. I.
KAMSRI juga meminta kepada PEMDA R/L  dan Kabupaten tetangga Lubuk Linggau untuk meningkatkan keamanan di wilayah perbatasan,  sebagaian masyarakat sangat resah dengan kondisi ini apalagi bila dilihat ini adalah akses jalur darat yang menghubungkan Provinsi Bengkulu -Sumsel dan Jambi .  
Apabila kejadian ini berlarut-larut maka yang rugi adalah kita masyarakat Bengkulu sendiri. dampak dari tidak stabilnya keamanan di wilayah perbatasan banyak  menimbulkan kerugian,  baik disektor ekonomi, pariwisata, dan pendidikan, wisatawan yang ingin berlibur takut berkunjung kedaerah Curup-bengkulu, belum lagi  banyak Mahasiswa dan pelajar yang berasal dari luar daerah, hal ini membuat  Mahasiswa dari luar daerah mengurungkan niatnya untuk belajar di provinsi bengkulu karena alasan Keamanan. dan kejadian yang baru- baru  ini terjadi. Yang Menimpa seorang Mahasiswa yang dibegal dan dibunuh hal tersebut jelas menambah keresahan bagi masyarakat.
Apabila  perkara yang berlarut-larut ini segera  tidak diselesaikan, KAMSRI akan berusaha meminta langsung kepada MABES POLRI di Jakarta untuk segera menurunkan Teamnya untuk menangani persoalan yang tak kunjung selesai diwilayah perbatasan Curup-Lubuk Linggau.
KAMSRI meminta jangan ada kepentingan politik apapun untuk membuat kekacauan, yang merugikan masyarakat terutama masalah keamanan.  KAMSRI meminta kepada Tokoh Agama, Adat, Tokoh Masyarakat, Pemuda, Ormas dan Cendikiawan harus saling berkoordinasi memberikan penyadaran dan pencerahan kepada masyarakat khususnya didaerah rawan keamanan atau konflik. (pb).