Jumat, 18 Agustus 2017

Antisipasi 'Heatwave', Arab Saudi Bikin Payung Raksasa

ARTIKEL : Antisipasi 'Heatwave', Arab Saudi Bikin Payung Raksasa
Oleh : Ajrul Muksinin


Gelombang panas adalah periode berkepanjangan cuaca yang terlalu panas, yang mungkin disertai kelembaban tinggi, terutama di negara-negara iklim samudra. Sementara definisi bervariasi, temperatur panas diukur relatif biasa di daerah tersebut. bahwa orang-orang dari iklim tersebut menganggap lebih panas dari cuaca normal, sementara dapat disebut gelombang panas bagi orang-orang yang berasal dari daerah yang lebih dingin.
Gelombang panas yang parah telah menyebabkan bencana kegagalan panen, ribuan kematian akibat hipertermia, dan pemadaman listrik yang meluas karena peningkatan penggunaan AC. Gelombang panas dianggap cuaca ekstrem, dan bahaya karena panas dan sinar matahari bisa membuat terlalu panas tubuh manusia.
Arab Saudi diketahui memiliki gurun panas yang ekstrem dan menyengat disiang hari dan suhu udara yang sangat dingin dimalam hari.dengan curah hujan tahunan hanya sekali yaitu pada bulan Mei hingga september. Sebagian Kawasan Arab Saudi memiliki suhu rata-rata 42°C | °F hingga 48°C |°F, antara bulan Juli dan Agustus bahkan lebih panas. Seperti Prakiraan cuaca Accuweather.com merilis akan ada peningkatan suhu dipertengahan bulan Agustus ini dari 45°C | °F hingga 48°C | °F.

Tahun ini gelombang panas atau heatwave melanda sejumlah negara termasuk Arab Saudi. Hal ini membuat para calon jemaah haji juga akan terkena imbas dari hantaman gelombang panas dengan suhu udara yang menyengat di atas kepala. Mengingat hal itu, pemerintah Arab Saudi pun menciptakan payung yang mereka namakan 'Payung Makkah'. Payung tersebut dinilai dapat memudahkan jemaah haji dalam kondisi udara yang panas saat ini. Payung tersebut diciptakan oleh Insinyur Saudi, Mohammed Hamid Sayegh.

Payung Makkah itu pun diklaim memberikan kemudahan peziarah karena memiliki Air Conditioner (AC) yang dapat membuat penggunanya merasa sejuk. Selain itu payung tersebut diciptakan juga dengan baterai sehingga peziarah dapat tetap terhidrasi selama panas yang menyengat selama 40 jam.
Dilansir dari laman The Islamic Information, warga asli Makkah itu mengaku diminta tolong oleh rekan seniornya untuk menciptakan benda dengan kreatif yang dapat membantu jamaah haji dalam menghadapi gelombang panas 2017.

Pengisian baterai untuk payung tersebut, kata Mohammed, menggunakan tenaga surya. Kegunaan baterai adalah untuk membuat AC payung tersebut tetap berjalan. Berat payung tersebut pun hanya 610 gram. Tujuan utama dari penjualan payung tersebut adalah jamaah yang berasal dari Asia dan Eropa. Mereka dinilai tidak terbiasa dengan panas Timur Tengah yang ekstrem. Meski demikian, payung tersebut baru dijual di China. Payung tersebut juga mendapat pujian dari Raja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Abdulaziz.

Tips terhindar dari 'Heatwave'
1. Payung pelindung
2. Kacamata Hitam
3. Memakai Krim/Lotion
4. Perbanyak Minum Air Putih
5. Hindari Kopi dan
6. Memakai pakaian yang nyaman