Minggu, 22 Januari 2017

PILGUB DKI 2017, Update Beritanya, Klik sites dibawah


Pilgub DKI 2017 Berita Update

CEDIKIAWAN MUSLIM ABAD INI
Oleh: Ajrul Muhsinin M. Kom. I



Kualitas Manusia Indonesia
Salah satu janji kemerdekaan adalah janji kesejahteraan. Titik berangkat kesejahteraan bukan seperti dalam perspektif lama yakni Sumber Daya Alam (SDA), titik berangkatnya adalah kesadaran bahwa garda terdepan untuk meraih kemenangan adalah kualitas manusia. istilah kualitas manusia bukan kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut dikarenakan karena manusia Indonesia tidak boleh dipandang semata-mata sebagai sumber daya. Kualitas manusia ini hanya bias diraih lewat pendidikan yang berkualitas. Pendidikan berkualitas itu sebab utamanya bukan karena gedung, buku, kurikulum atau bahasa yang berkualitas. Untuk mendorong hal tersebut perlunya sebuah kepemimpinan dan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang menggerakkan manusia Indonesia. Kepemimpinan yang menginspirasi, bukan mendikte. Kepemimpinan yang bersifat patron-client  tidak lagi cocok untuk kondisi Indonesia saat ini. Yang lebih cocok adalah kepemimpinan yang mampu membuat orang bergerak, turun tangan dan berkontribusi untuk menyelesaikan masalah.[ Kesederhanaan, Keteladanan Yang Menggerakkan. Majalah Tempo, 18 Agustus 2013. Hal. 110. Anies Baswedan.]

Rektor Termuda Di Indonesia
Pada 15 Mei 2007, Anies Baswedan dilantik menjadi rector Universitas Paramadina. Anies menjadi rektor menggantikan posisi yang dulu ditempati oleh cendekiawan dan Intelektual Muslim, Nurcholish Madjid, yang juga merupakan pendiri universitas tersebut. Saat itu ia baru berusia 38 tahun dan menjadi rector termuda di Indonesia. Majalah Foreign Policy memasukan Anies dalam daftar 100 Intelektual Publik Dunia. 
Pada 2008, Ia merintis Program Beasiswa di Universitas Paramadina bernama Paramadina Fellowship. Program ini mengadopsi konsep yang biasa digunakan di universitas-universitas di Amerika Utara dan Eropa dengan menyematkan nama sponsor sebagai predikat penerima beasiswa. Jika mahasiswa A mendapat beasiswa dari institusi B, yang memang menjadi salah satu sponsor, di belakang nama mahasiswa dicantumkan nama sponsor, menjadi A, Paramadina, Institusi B Fellow.

Kelas Inspirasi

Anies Baswedan saat Kelas Inspirasi Jakarta 2012

Kelas Inspirasi mengundang para profesional yang sukses karena pendidikan untuk turun tangan berbagi cerita dan pengalaman kerja selama satu hari di hari yang disebut dengan HariInspirasi.Tujuan Kelas Inspirasi ada dua yaitu menjadi wahana bagi sekolah dan siswa untuk belajar dari para profesional, serta agar para profesional, khususnya kelas menengah secara lebih luas dapat belajar mengenai kenyataan dan fakta mengenai kondisi pendidikan kita.
Dengan Kelas Inspirasi diharapkan terjalin relasi yang dapat terus menerus sekolah dan kelas menengah pelihara. Hal ini sebagai wujud jendela komunikasi antara professional sebagai kelas menengah dan dunia pendidikan di SD negeri sebagai salah satu area yang perlu diadvokasi dan dikembangkan terus menerus. Sehingga dengan itu diharapkan mampu mendorong kalangan professional untuk berperan aktif dalam pendidikan melalui kegiatan serupa.
Menteri Pendidikan Republik Indonesia
Kemudian setelah Jokowi – Jusuf Kalla ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia tahun 2014, Jokowi kemudian menunjuk Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ketika memimpin kementrian pendidikan, Anies Baswe dan kemudian merombak organisasi di lingkup kementrian pendidikan seperti Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dipisahkan, dan digabung dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Selain itu ia juga melakukan Pembenahan pada seleksi terbuka kemendikbud kemudian melakukan distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP), membuat program sekolah aman serta mengimbau para orang tua mengantar anaknya sekolah pada tahun ajaran baru. Anies juga menerapkan kurikulum pendidikan terbaru serta menyebarkan guru berkualitas di agar merata di semua wilayah serta melakukan hingga reformasi ujian nasional.
Banyak prestasi yang dibuat oleh Anies Baswedan ketika menjabat sebagai Menteri Pendidikan di era pemerintahan Jokowi – Jusuf Kalla, Anies Baswedan menjabat sebagai menteri pendidikan dari tahun 2014 hingga pertengahan tahun 2016. Setelah itu ia kemudian digantikan oleh Muhadjir Effendy. Setelah tidak menjabat sebagai menteri pendidikan, Anies Baswedan kemudian diusung oleh partai Gerindra untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sandiaga Uno sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Anies Baswedan menikah dengan Fery Farhati Ganis, S.Psi., M.Sc. dan dikaruniai empat anak: Mutiara Annisa (sulung), Mikail Azizi (kedua), Kaisar Hakam (ketiga), dan Ismail Hakim (bungsu). Kediaman Anis Baswedan bertempat tinggal di daerah Lebak Bulus di Jakarta.

Anies Baswedan untuk Mahasiswa dan Pemuda
Sewaktu menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menekankan kepada para pemuda dan generasi bangsa untuk selalu mempersiapkan diriguna bersaing dengan negara-negara lain, apalagi saat ini sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Anies menekankan pada Mahasiswa Islam (HMI) agar benar-benar mengambil peran untuk menanamkan kesadarannya secara luas dalam mendorong pendidikan yang berintegritas sesuai tantangan jamannya.
Dalam sambutannya, Anies mempertanyakan posisi HMI sekarang terhadap tantangan generasi muda meneruskan perjuangan umat Islam di Indonesia yang sesuai dengan zamannya. Menurutnya, pearan mahasiswa dan pemuda harus memahami tantangan pergerakan Islam sebagaimana Indonesia memiliki jumlah populasi agama Islam yang terbesar di dunia.
“Kita harus membuat dunia takut kepada Indonesia, bukan Indonesia takut pada dunia. Saya pikir bentangan dari Maroko sampai Maluku berupa bentangan umat Islam dalam berperan di era globalisasi.Yang terpenting kunci penguasaan IPTEK dan keseriuasan dalam pendidikan,” tuturnya.
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini juga menekankan kepada seluruh pemuda dan mahasiswa agar selalu percaya diri. “Kita harus menjadi bangsa percaya diri maka umat Islam harus percaya diri. Demokrasi Indonesia contoh demokrasi yang dewasa dan dunia melihat dengan kagum. Pendidikan dan keteladanan jadi kunci. Indonesia untuk lebih baik lagi.
100 Intelektual Publik Dunia
Pada 2008 Majalah Foreign Policy memasukkan Anies Baswedan dalam 100 Intelektual Publik Dunia. Anies merupakan satu-satunya orang Indonesia yang masuk pada daftar hasil rilis majalah tersebut. Dalam daftar itu nama Anies sejajar dengan tokoh dunia seperti Noam Chomsky (tokoh perdamaian), para penerima nobel seperti Shirin Ebadi, Al Gore, Muhammad Yunus, dan Amartya Sen.


Young Global Leaders
Jiwa kepemimpinan Anies Baswedan juga membuahkan hasil dengan hadirnya nama Anies dalam salah satu Young Global Leaders padaFebruari 2009 yang diberikan oleh World Economic Forum.
20 Tokoh Pembawa Perubahan Dunia
Dua tahun berselang setelah mendapat penghargaan 100 Intelektual Publik Dunia, pada April 2010, Anies Baswedan terpilih sebagai satu dari 20 tokoh yang membawa perubahan dunia untuk 20 tahun mendatang versi majalah Foresight yang terbit di Jepang. Dalam edisi khusus “20 orang 20 tahun”, Majalah ini menampilkan 20 tokoh yang diperkirakan akan menjadi perhatiandunia. Mereka akan berperan dalam perubahan dunia dua decade mendatang. Menurut majalah itu Anies Baswedan dinilai sebagai salah satu tokoh calon pemimpin Indonesia masa mendatang. Nama Anies berdampingan dengan Vladimir Putin (Perdana Menteri Rusia), Hugo Chavez (Mantan Presiden Venezuela), David Miliband (Menteri Luar Negeri Inggris), Rahul Gandi (Sekjen Indian National Congress India), serta Paul Ryan (politisi muda Partai Republik dan anggota House of Representative AS).[Suwarto, Sogol Hadi. 2013. Most Inspiring People. Yogyakarta: Narasi. Hal. 115.]

Penghargaan
1.2013| The Golden Award (Gerakan Indonesia Mengajar).
2.2013| Anugerah Integritas Nasional dan Komunitas Pengusaha Anti Suap, serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
3.2013| Penghargaan Dompet Dhuafa Award 2013
4.2013|Penghargaan Tokoh Inspiratif (Anugerah Hari Sastra Indonesia) Internasional.
5.2004| Gerald Maryanov Award (Departemen Ilmu Politik Nothem lilinois).
6.2008|100 Intelektual Publik Dunia (Majalah Foreign Policy).
7.2009|Young Global Leaders (World Economic Forum)
8.2010| 20 Tokoh Pembawa Perubahan Dunia (Majalah Foresight Jepang)
9.2010|PASIAD Education Award-The Association of Social And Economic Science with Pacific Countries (PASIAD)
10.2010|Nakasone Yasuhiro Award (Mantan Perdana Menteriu Jepang Yashuhiro, Nakasone
11.2010|500 Muslim berpengaryh di Dunia (The Royal Islamic Strategic Studies Center, Jordania).

Indonesia butuh Pemimpin Cerdas Leader Of Century

Indonesia butuh Pemimpin Cerdas
Leader Of Century
Oleh : Ajrul Muhsinin



Sosok Intelektual Muslim yang satu ini patut diperbincangkan dan diperhitungkan, dengan beberapa penghargaan yang diraihnya, menjadikan ia masuk dalam jajaran Man Of the Century Abad ini. Apresiasi banyak diberikan baik dari kalangan para akademisi, aktifis, bidang pemerintahan dan masyarakat untuk sosok yang kredibel dan cerdas ini.
Sifat Fathonah dan amanah yang dimilikinya menjadikannya seorang yang dipercaya, sehingga beliau banyak diamanahkan pada posisi penting di Negara ini untuk menjalankan baik di Roda Pemerintahan dan Dunia Pendidikan, dengan ide-ide cemerlang melalui sistem organisasi yang baik dan terstruktur. sebagai seorang penulis tidak salahnya bila saya mengatakan sosok Mas Anies adalah sosok yang mampu bekerja dengan Hati dan fikiran. Sosok yang juga taat terhadap Agama ini memiliki nilai yang tinggi dalam hal kebangsaan dan keberagaman menjadikan dirinya sosok yang mampu memadukan Iman, Ilmu dan Amal.




Patut sebagian dari kita harus menjadikannya sebagai seorang pemimpin dikarenakan ia adalah sosok pemimpin yang mencintai ilmu pengetahuan. seorang ulama klasik timur tengah pun memberikan prasyarat untuk menjadikan seorang pemimpin adalah sosok yang mencintai Ilmu Pengetahuan. sebagai seorang penulis saya rasa mas Anies sudah memiliki itu.
Anies Rasyid Baswedan, lahir dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah pada 7 mei 1969, di Kuningan Jawa barat. Anies menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan ekonomi, di UGM, yogyakarta pada tahun 1995. kemudian tahun 1997 Anies melanjutkan S2 bidang International Security and Economic Policy di University of Maryland, College Park, Amerika Serikat. minat Anies pada dunia pendidikan dibuktikan dengan melanjutkan S3 di Departement Of Political Science, Northern Lilios University, Amerika Serikat tahun 1999 maka soal keilmuan mas Anies tidak perlu diragukan lagi.
Dibalik sosok yang sederhana dan kharismatik ia juga seorang muslim yang mencintai kaum yang lemah mustadhaffin kecintaanya pada orang-orang yang lemah menjadikannya sebagai sosok yang dermawan dan pengasih maka tidak heran bila ia semakin popular dikalangan tokoh masyarakat, pemuda, mahasiswa dan ibu-ibu.
tepat bila warga DKI Jakarta memilihnya sebagai sosok Pemimpin masa depan untuk menjadikan Jakarta lebih baik kedepan, ia adalah Man Of Century Abad ini Pemimpin cerdas yg akan membawa Jakarta lebih baik, baik disektor pendidikan, kesejahteraan masyarakat, ekonomi, dan kewirausahaan dsb. Salam bersama. Pendopo 2 Batu Ceper IV/Aswaja Society.